 
				Ditengah perekonomian dunia yang akhir - akhir ini makin tidak menentu, banyak orang yang mulai menahan pengeluaran yang dirasa kurang penting. Bahkan berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik lebaran tahun ini turun 24 persen dibandingkan tahun lalu. Beberapa faktor penyebabnya adalah karena daya beli yang melemah. Masyarakat banyak yang pendapatannya turun, bahkan juga ter-PHK.
Karena itu bagi sebagian masyarakat, jika memiliki “uang dingin”, mereka memilih untuk dialokasikan untuk investasi, dibandingkan untuk keperluan konsumtif. Dengan investasi, kita dapat meningkatkan aset kita, melindungi aset kita dari inflasi, mendapatkan kebebasan finansial, dan banyak lagi. Jenis investasi yang tersedia saat ini sangat beragam.
Ini dia beberapa contoh instrumen investasi yang bisa kamu pilih.
1. Logam Mulia atau Emas
Investasi yang paling mudah adalah emas atau logam mulia. Jika Anda menginginkan investasi dengan nilai intrinsik yang jelas, investasi klasik ini adalah pilihan yang tepat. Ini adalah investasi fisik dengan risiko yang relatif rendah. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, nilai emas telah meningkat pesat. Ini karena nilainya biasanya stabil dan terus meningkat setiap tahunnya.
Pilih emas batangan daripada perhiasan jika Anda ingin melakukan investasi ini. Berat batangan emas ini menunjukkan kualitasnya. Ingatlah untuk menyimpan emas Anda dengan aman. Anda dapat memiliki brankas di rumah Anda sendiri atau menyewa brankas di bank.
2. Properti
Properti adalah investasi bentuk fisik lainnya, dan jenis investasi ini diklasifikasikan sebagai investasi jangka panjang karena Anda perlu menahannya untuk waktu yang cukup lama untuk mendapatkan keuntungan. Jenis investasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari membeli tanah, membangun properti di atasnya, dan kemudian menjualnya ketika harganya sudah cukup tinggi. Anda juga dapat menyewakan properti tersebut dan mendapatkan uang dari sewa.
Karena harga cenderung naik, investasi ini termasuk dalam kategori risiko rendah. Namun, yang menjadi perhatian adalah aset seperti struktur dapat rusak, sehingga perawatan sangat penting untuk menjaga nilai properti.
3. Deposito
Meskipun deposito dan tabungan hampir sama, ada perbedaan pada tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan. Bahkan semakin besar uang yang Anda depositokan, biasanya bunga juga akan lebih tinggi. Selain itu, tabungan tidak memiliki jatuh tempo. Tenor deposito bervariasi, terkadang hingga dua belas bulan, tetapi beberapa bank menawarkan hingga dua puluh empat bulan.
Meskipun suku bunganya lebih tinggi, uang tersebut tidak dapat ditarik hingga tenor yang telah ditentukan sebelumnya terpenuhi. Jadi, jika Anda ingin memilih investasi ini, pikirkan dengan matang berapa tenor yang tepat.
4. Saham
Salah satu alat investasi yang paling populer adalah instrumen ini. Salah satu bukti kepemilikan sebuah perusahaan adalah sahamnya sendiri. Dividen dan peningkatan nilai saham saat diperjualbelikan kembali adalah keuntungan dari investasi ini. Namun, perlu diingat bahwa beberapa perusahaan tidak memberikan dividen kepada investor mereka.
Meskipun instrumen ini tampaknya sangat potensial, calon investor harus memahaminya dengan seksama dan mendalam sebelum memilih investasi ini. Untuk perdagangan surat berharga ini, analisis mendalam juga diperlukan.
5. Reksa Dana
Reksa dana adalah jenis investasi di mana dana dari beberapa investor dikumpulkan ke dalam satu wadah dan kemudian diinvestasikan ke instrumen investasi yang tersedia di pasar modal dalam portofolio manajer investasi. Instrumen ini sangat cocok untuk investor pemula yang memiliki jumlah dana yang terbatas. Pastikan untuk memilih produk reksa dana dengan profil risiko, kebutuhan, dan preferensi pasar yang diinginkan sebelum membeli reksa dana.
6. Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia dan kemudian ditawarkan kepada masyarakat secara perseorangan. Ini adalah salah satu instrumen investasi yang paling aman untuk diinvestasikan arena risikonya yang rendah.
Jangka waktu obligasi pemerintah ini bervariasi, dan beberapa hanya dapat dibeli dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, tidak semua obligasi ini dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.
Jenis obligasi pemerintah beragam, termasuk Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SR), Sukuk Tabungan (ST), dan Obligasi Tabungan Ritel (SBR). Pilih obligasi yang sesuai dengan dana yang Anda miliki dan kebutuhan Anda. Pastikan Anda tahu jika Anda akan memanfaatkan investasi ini karena beberapa jenis hanya tersedia pada waktu tertentu.
Banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memulai investasi. Sebagai akibat dari pendapatan yang sudah stabil, kebutuhan kami telah dipenuhi, kami memiliki dana untuk situasi darurat, dan kami telah memperoleh pengetahuan yang cukup tentang instrumen dan risiko investasi yang akan kami pilih. Karena investasi yang tidak dilakukan dengan cermat akan menghasilkan kerugian besar. Pelajari dan pelajari sebanyak mungkin. Jangan takut untuk berinvestasi agar kamu lebih untung.
Source : mediakeuangan.kemenkeu.go.id
Image : freepik.com
