
Model kecerdasan (AI) buatan perusahaan Alibaba untuk membuat konten video dan gambar akan dirilis secara open source. Wan 2.1 adalah program yang memiliki kemampuan untuk membuat konten menggunakan perintah teksi tersebut .
Alibaba memutuskan untuk merilis model AI versi open source di tengah persaingan yang semakin sengit di bidang teknologi AI. Perilisan model AI buatan DeepSeek pada Januari telah mengguncang dunia karena kemampuan modelnya sebanding dengan produk AI berbayar yang dirilis oleh perusahaan seperti OpenAI.
Alibaba mengklaim bahwa WanX, versi terbaru dari platform pencipta konten video dan gambar mereka, memiliki kemampuan untuk menghasilkan visual yang jauh lebih realistis daripada model sebelumnya, bahkan mampu menduduki peringkat tertinggi di daftar peringkat model generatif video VBench. Kekuatan utama WanX yang dipromosikan Alibaba adalah simulasi interaksi multi-objek.
Pekan ini, Alibaba juga telah menunjukkan kemampuan QwQ-Max, model AI yang mampu memberikan penjelasan dan alasan tentang proses kerjanya. Alibaba juga berencana untuk merilis model AI ini secara open source.
Alibaba baru-baru ini mengumumkan bahwa perusahaan akan menginvestasikan US$ 52 miliar dalam tiga tahun ke depan untuk mengembangkan infrastruktur cloud dan AI.
Sebelum ini, Eddie Wu, CEO Alibaba, menyatakan bahwa AI menawarkan peluang transformasi industri yang hanya terjadi satu kali dalam sepuluh tahun. Wu juga menyatakan bahwa Alibaba akan berinvestasi dalam komputasi cloud dan AI dalam tiga tahun ke depan.
Alibaba mencapai pendapatan 280,15 miliar yuan selama tiga bulan, yang berakhir pada 31 Desember 2024, lebih tinggi dari perkiraan pendapatan 279,34 miliar yuan yang diprediksi oleh 17 analis yang dikumpulkan LSEG.
Alibaba baru-baru ini mengumumkan bahwa sistem AI Qwen-nya, yang dirilis akhir Januari lalu, mengalahkan kemampuan model V3 DeepSeek, dan bekerja sama dengan Apple untuk mendukung sistem AI Apple Intelligence pada unit iPhone yang dijual di China.
Source : hcnbcindonesia.com
Image: analyticsindiamag.com